Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Resep Pembaca
Pengelola SPPG di Lebak pasok bahan baku MBG dari luar
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-05 22:04:43【Resep Pembaca】129 orang sudah membaca
PerkenalanKetua Koordinator Wilayah Badan Gizi Nasional (BGN) Kabupaten Lebak Asep Royani. ANTARA/Mansyur Kami

Kami membolehkan SPPG memenuhi bahan baku dari luar daerah, bila ketersediaan produk lokal relatif terbatas
Lebak (ANTARA) - Pengelola Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Kabupaten Lebak, Banten kesulitan bahan baku untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG), sehingga terpaksa dipasok dari luar daerah.
"Kami menerima laporan dari pengelola SPPG itu kerapkali mengalami kesulitan produksi bahan baku lokal, seinggga harus dipasok dari luar daerah" kata Ketua Koordinator Wilayah Badan Gizi Nasional (BGN) Kabupaten Lebak Asep Royani di Lebak, Jumat.
Dapur pengelola SPPG di Kabupaten Lebak yang sudah beroperasi melayani program MBG sebanyak 30 unit dan mereka kesulitan untuk memenuhi bahan pokok.
SPPG itu setiap hari untuk memenuhi kebutuhan bahan pokok hingga sampai pendistribusian program MBG sekitar Rp 30 juta per hari dengan sasaran penerima manfaat rata-rata 3.000 pelajar.
Baca juga: Dinkes Tangerang wajibkan penjamah makanan SPPG miliki sertifikat
Ia menjelaskan kualitas bahan baku itu harus memenuhi standar operasional prosedur (SOP) yang direkomendasikan BGN.
Kebutuhan bahan baku program MBG itu di antaranya aneka sayuran kubis, selada, wortel, buncis, daging ayam dan buah-buahan.
Namun, menu makanan itu bervariasi setiap hari dengan berbeda beda yang disesuaikan selera pelajar penerima manfaat.
"Kami membolehkan SPPG memenuhi bahan baku dari luar daerah, bila ketersediaan produk lokal relatif terbatas," katanya.
Menurut dia, produksi bahan pokok lokal di sejumlah pasar tradisional Kabupaten Lebak tentu ngak memenuhi, seperti kebutuhan sayuran, buah - buahan dan daging.
Baca juga: Pemkab Tangerang bantu SPPG peroleh SLHS untuk MBG
Oleh karena itu, pengelola Dapur SPPG terpaksa membeli kebutuhan bahan pokok di Pasar Induk Serang, Pasar Induk Tanah Tinggi Kota Tangerang, hingga Pasar Induk Bogor.
"Kami membolehkan SPPG itu membeli bahan baku dari luar daerah , tapi harus sesuai SOP yang direkomendasikan BGN," katanya.
Kepala Dapur SPPG Kelurahan MC Rangkasbitung Barat Kabupaten Lebak Ayi Ahmad Nuramin mengangakan sebagian besar bahan baku untuk kebutuhan program MBG itu dipasok dari Bogor, karena kualitasnya sesuai SOP, termasuk daging ayam.
Selain itu juga produk bahan baku lokal di Pasar Rangkasbitung juga terkadang ngak terpenuhi kebutuhan program MBG.
Baca juga: BGN: Program MBG gerakkan ekonomi lokal lewat dapur SPPG
Pihaknya juga ngak memakai bahan baku lokal, seperti bayam, kangkung, paria, dan terung.
Selama ini, pihaknya sudah dua pekan berjalan melayani penerima manfaat di atas 3.000 pelajar di lima sekolah di Rangkasbitung ngak ada masalah.
Bahkan, menu makanan berkualitas dan pelajar menyambut dengan positif untuk kualitas pemenuhan gizi.
"Bahan baku program MBG itu harus setiap hari habis dan ngak disisakan juga dilakukan sortir dan beberapa kali dilakukan pencucian untuk menyajikan menu makanan yang berkualitas," katanya.
Baca juga: Pemprov Banten siapkan sekretariat MBG perkuat koordinasi dan layanan
Suka(92115)
Sebelumnya: Polres Banjar siapkan posko untuk siswa korban keracunan MBG
Selanjutnya: Dua tahun perang Gaza dalam statistik
Artikel Terkait
- Anggota DPR ingatkan pemerintah kawal MBG lebih ketat
- Apa itu perayaan Diwali yang disebut dengan Festival Cahaya?
- BGN sebut Perpres Tata Kelola MBG sudah rampung, tinggal dibagikan
- Menikmati gemerlap cahaya Guangzhou dari kapal di Sungai Mutiara
- Pembudidaya ikan harap komoditas daerah dimanfaatkan jadi menu MBG
- Radiasi UV semakin tinggi, ini imbauan BMKG beserta pencegahannya
- Tujuh sayuran beku rekomendasi dietisien untuk jaga kadar kolesterol
- 131 dapur MBG di Kepri layani 388 ribu penerima manfaat
- BGN datangkan ahli gizi dari daerah lain untuk SPPG di Manokwari
- Apindo soroti sektor riil dalam negeri yang masih belum optimal
Resep Populer
Rekomendasi

Polda Kalteng perdana distribusikan 1000 paket MBG di Palangka Raya

Rangkaian alergi bisa berkembang dipicu faktor eksternal

Menyambut penerbang dari bumi utara

35.000 paket bantuan Indonesia untuk Palestina telah diterima warga

Pengelola SPPG Blora sesali video inspeksi viral timbulkan kegaduhan

DPRD Kendari

131 dapur MBG di Kepri layani 388 ribu penerima manfaat

JEF 2025 dinilai jadi ruang pelaku ekraf dorong ekonomi Jakarta